Archive for 2016-12-18

langkah dan melangkah




Perihal langkah dan melangkah 
Jalanan terjal di depanku
Ia tak bertepi 
Tak berbatas 
Tak berarah

Hamparan luas lepas
Sunyi sepi
Aku sendiri
Merajuk rindu
Mencari tanah untuk menanamnya

Pohon takdir tak dapat ku elakkan

Aku membawa takdirku
DIA telah melukis kisah indah
Dalam sebuah cerita kehidupan
Lalu kemana Hidup ini akan ia bawa selanjutnya
Padang luas 
Menjadi kebebasan 
Mencari arah dan tujuan untuk kisah indah itu

Jejak kaki kian panjang
Gemuruh kebebasan 
Mengikrarkan peradaban


Jakarta, 19 Desember 2016 
@Kazumi_yoshiko



Selamat Hari Ibu, Mah






Ibumu 
Ibumu 
Ibumu 
Lalu 
Ayahmu

Katanya sih sekarang hari Ibu. 
Jujur saja aku tak begitu paham maksud dari hari Ibu ini mah.

Karena menyanyangimu, mendoakanmu, mengajakmu berdiskusi bukan hanya hari ini
Tiap hariku lakukan 
Bahkan ditiap detak jantungku selalu ku sebut namamu

Btw tak apalah yah aku ikut_ikutan ngerayain hari Ibu 
Oh iya mah, ada banyak hal yang belum ku ceritakan kepadamu selepas kepulanganmu kemarin

Aku banyak belajar hal baru tentang hidup 
Hidup yang ku bayangkan terkadang tak sama dengan kenyataannya

Mah, kadang ada kalanya hal sulit harus kita jalani sendiri tak ada jalan untuk mundur yang ada hanya satu jalan lurus ke depan karena jalan ke belakang telah ditutup (buntu)
Pilihan tersulit dalam hidup adalah berpisah denganmu mah
Maaf mah, aku belum mampu memberimu banyak hal
Maaf, untuk luka yang kau sembunyikan diam_diam 
Maaf, untuk kata “ah” yang terlalu sering aku ucapkan 
Maaf, maaf, maaf mah aku terlalu sering membuatmu khawatir, terlalu sering membuatmu luka

Membuatmu tersenyum bangga melihatku setiap hari 
Itulah impianku

Sepertimu 
Aku ingin menjadi sepertimu 
Bahkan lebih 
Maafkan aku yang terlalu rakus memaknai hidup

Doamu adalah senjata tertajamku tanpa senjata itu 
Aku hanyanya seonggok debu

Ku mohon tetaplah ikhlas
mendoakanku

Tiada aku tanpamu
Selamat hari ibu 
Wanita terhebat didunia 
IBU

Jakarta, 22 Desember 2016 
@Kazumi_yoshiko

Negeriku, seperti apa rupamu sekarang?






Pahlawan katanya 
Wakil rakyat katanya 
Demokrasi katanya


Sudahlah, cukup sudah derita yang ditanggung rakyat kecil

Jangan jadikan kami sasaran lemparan batu 
Atau bom molotov yang kau katakan itu bom nyasar

Berharap semua hancur porakk poranda 
Dan kau datang bagai malaikat menyelamatkan seribu nyawa

Berhenti menebar racun kepada kami pemuda/i generasi penerus
Pasrah dan tadahkan tangan
Apa ini yang akan kami lakukan?

Deru tangisan air mata kian berurai 
Melihat negeriku di hancurkan oleh segelintir setan bertopeng malaikat

Berlagak bagai pahlawan
Perlahan kau berikan penjajahan 
Bukan lagi penjajahan fisik 
Tapi mental kami yang kau jajah

Kau suruh kami angkat tangan atas semua kejadian ini
Dan kau merajai negeri kecintaan ini

Pahlawan??
Wakil rakyat??
Demokrasi??

Seperti apa rupa mereka sesungguhnya??


Jakarta,  24 Desember 2016 
@Kazumi_yoshiko

- Copyright © Gelas Kaca - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -