Posted by : Gelas Kaca January 01, 2023

Ibnu Khaldun bekerja pada pemerintahan di bawah beberapa pemimpin kecil di Maroko dan Granada, ia bertugas dalam sebuah misi perdamaian. Ibnu Khaldun melibatkan diri dalam upaya mereformasikan masyarakat melalui kekuatan sendiri atau menyongkong raja agar menjadi pemimpin yang bijak.


 Kehidupan intelektual Ibnu Khaldun dimulai di bidang filsafat. Analisisnya tentang ilmu pengetahuan dipandang cukup orisial. Ia membedakan tiga jenis ilmu pengetahuan. Pertama, pengetahuan tentang esensi, yakni realitas di balik fenomena-fenomena. Kedua, pengetahuan tentang fenomena-fenomena material dunia fisik dan kebudayaan manusia. Ketiga, Pengetahuan moral. 

Ibnu Khaldun menjelaskan tentang perbedaan yang jelas, secara teoritis, antara ilmu alam dan ilmu sosial. Dan pada teori ini juga bidang ilmu pengetahuan sosiologi dikenal masyarakat. Ibnu khaldun dikenal dari pendekatan Islam yang mapan terhadap aspek kognitif manusia, yaitu pendekatan yang bersandar pada semua sumber wahyu untuk semua pengetahuan tentang dunia dan moral, dan pendekatan yang melihat bahwa hubungan kausalitas bertentangan dengan kemahakuasaan Tuhan. Karenanya, sebagian orang memandang Ibnu Khaldun sebagai rasional sekuler. 


Salah satu ciri khas Ibnu Khaldun adalah pengakuannya bahwa ia terbebas dari segala tradisi pemikiran. Ia mengatakan “mengetahui semua itu berkat pertolongan Tuhan dan tanpa pengaruh Aristoteles.” Dalam Muqaddimah Ia menyatakan dengan ungkapan yang lebih tegas bahwa ilmu agama, yang berdasarkaan wahyu, harus diutamakan ketimbang akal. Ibnu Khaldun berpikiran bahwa kesalahan-kesalahan filsafat telah sangat merusak politik. Pertama, ia menolak pandangan para filsuf terdahulu bahwa wahyu, sebaagaai sebuah cara yang dibutuhkan untuk membentuk masyarakat politik yang sehat dapat dijelaskan secara rasional. Survey akhir Ibnu Khaldun tentang peradaban manusia, ia membahas tentang pengetahuan dan cabang-cabangnya, disiplin agama, logika, matematikaa, filsafat bahasa Arab, bahasa sehari-hari dan bahasa puitis. Ia memandang rendah astrologi dan kimia. 


Metode Historis dan Sosial: Ibnu Khaldun mengawali karyanya dengan mengatakan bahwa sejarah berakar kuat dalam filsafat.Ia mengatakan dan menerapkan bahwa metode Aristoteles yang harus diperhatikan oleh sarjana Islam yakni memahami masa lampau.
 Teori Perubahan Sosial: Ibnu Khaldun memulai bahasanya tentang kategori yang paling umum yaitu asosiasi manusia atau peradaban.

 Manusia sebagai individu saling bergantung satu sama lain untuk penghiduoan mereka, sehingga menuntut adanya pembagian kerja dan membutuhkan persahabatan. Ia juga menjelaskan tentang strata masyarakat. Secara khusus Ia mendefinisikan ashabiyah sebagai pendorong perjalanan sejarah manusia dan juga bisa membentuk strata.

Bentuk Otoritas Moral dan Amoral: Ada tiga macam kedaulatan yang muncul ditengah komunits manusia. Pertama, kedaulatan alami. Kedua, manusia mungkin mempunyai pemerintah yang sesuai dengan hukum yang dirancang leh orang-orang yang pandai dan bijak. Ketiga, manusia memiliki pemerintah sesuai dengan hukum yang ditetapkan oleh Tuhan. Pandangan jabatan khalifah tidak lagi ada setelah empat khilafah Rasyidin yang adil.
Nilai-Nilai Politik: Nilaai-nilai politik dipertimbangkan terutama karena dampaknya terhadap keberhasilan politik, naiknya kekuasaan, stabilitas, instabilitas, dan kebobrokan masyarakat. Ekonomi Politik dan Tugas Pemerintah: Fungsi pemerintah adalah mengatur dan mengembangkan ekonomi. Ia memulai dengan batasan ilmu ekonomi yakni tentang penghidupan dan keuntungan. Dan ia juga menarik perbadaan dalam bidang ekonomi antara badawah dan hadharah antara komunitas primitif dan perkotaan. 

Konsep Tentang Negara: Konsep negara menurut Ibnu Khaldun adalah dawlah, yaitu suatu kekuatan politik yang mendominasi pihak lain karena keberadannya ashabiyyah sebuah dawlaah dapat diterima kelompok terutama pihak terkemuka. Ia menganggap bahwa negara sebagai sebuah pranata yang terpisah dari masyarakat yang memunculkannya. Rakyat hanya berkewajiban memberikan kesetiaan kepada agama yang menjalankan syariat.Dalam hal ini Ibn Khaldun beranggapan bahwa suatu negara dianggap jika pemimpinnya memegang kekuasaan dengan kekuatan kecil atau hanya memiliki kekuatan. 

Prestasi Ibnu Khaldun: Muqaddimah memadukan berbagai segi kehidupan dari seluruh pemikiran politik Islam. Ibnu khaldun menyusun sebuah teori umum untuk menjelaskan perubhan sosial dan politik dengan menggunakan sejumlah besar data historis kontemporer dari dunia Islam.  

- Copyright © Gelas Kaca - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -